PEKANBARU – Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga tokoh masyarakat Riau, Ramadhan, menyoroti lemahnya peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap pemerintah daerah.
Menurutnya, kondisi ini terjadi karena sebagian besar anggota DPRD berada di bawah bayang-bayang ketua partai. Ia menggambarkan situasi di mana kepala dinas takut pada DPRD, lalu mengadu ke bupati. Namun, bupati yang bersahabat dengan ketua partai justru membujuk ketua partai, sehingga DPRD pun ikut takut kepada pimpinannya di partai.
“Kalau sudah begini, bagaimana mungkin DPRD bisa menjalankan fungsi kontrolnya dengan benar? Akhirnya dewan malah sibuk cari muka ke eksekutif,” ujar Ramadhan, Sabtu (14/9/2025).
Ramadhan yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kampar itu juga menyinggung fenomena serupa di tingkat nasional. Ia mencontohkan bagaimana anggota DPR-RI diharapkan mengawasi presiden dan para menteri, padahal sebagian menteri merupakan ketua partai dari anggota DPR itu sendiri.
“Lucu saja kalau DPR harus mengkritik presiden dan menterinya, sementara menteri itu adalah ketua partai dari anggota DPR itu sendiri. Konflik kepentingan jelas terjadi,” tambahnya.
Dengan nada satire, Ramadhan menegaskan bahwa fenomena ini menunjukkan lemahnya sistem check and balance antara legislatif dan eksekutif, baik di daerah maupun pusat. (*)