Pemda Kampar Bangun Sejumlah Proyek Besar 2025, Ini Daftarnya

Pemda Kampar Bangun Sejumlah Proyek Besar 2025, Ini Daftarnya

Bangkinang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar melalui sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mulai menggulirkan sejumlah proyek besar pada tahun anggaran 2025 diluar sejumlah paket proyek PL di lintas OPD.

Proyek-proyek tersebut diharapkan dapat mendorong pembangunan infrastruktur sekaligus meningkatkan pelayanan publik di daerah.

Berdasarkan data LPSE Kabupaten Kampar, berikut daftar paket pekerjaan yang masuk dalam proses lelang tahun ini:

1. Rehabilitasi Aula Kantor Bupati Lama – Rp1,07 miliar

2. Rehabilitasi Gedung untuk Kantor Inspektorat Kabupaten Kampar – Rp1,32 miliar

3. Pembangunan Gedung Arsip Sekretaris DPRD Kabupaten Kampar – Rp1,04 miliar

4. Pembangunan Rumah Dinas Baru dan Renovasi/Penambahan Ruangan UPT Puskesmas Tanah Tinggi – Rp876,8 juta

5. Rehabilitasi Masjid Islamic Center (Lanjutan) – Rp19,21 miliar

6. Renovasi/Penambahan Ruangan UPT Puskesmas Suka Ramai – (nilai pagu masih dalam proses)

7. Penataan Pedesterian Taman Kota Bangkinang – Rp3,8 miliar

Bupati Kampar Ahmad Yuzar melalui OPD terkait menyebutkan, proyek-proyek tersebut merupakan bagian dari upaya pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Kampar.

Namun, proyek ini juga menuai berbagai komentar. Mahasiswa Kampar, Fitra Sandi, meminta Pemkab Kampar untuk lebih transparan dalam proses lelang dan seleksi kontraktor. 

“Kami berharap kontraktor yang dipilih benar-benar memiliki rekam jejak yang bagus, bukan yang asal menang tender,” katanya.

Hal senada disampaikan Nur Adlin, tokoh pemuda Kampar, yang menekankan agar Pemkab tidak lagi melibatkan kontraktor yang selama ini kerap bermasalah. “Jangan lagi penjahit lama dilibatkan, karena hasilnya hanya akan merugikan masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kampar, Iib Nursaleh, justru mengkritisi keras salah satu proyek, yakni pembangunan Taman Kota Bangkinang senilai Rp3,8 miliar. “Menurut saya proyek ini belum penting dan cenderung mubazir. Masih banyak kebutuhan masyarakat yang lebih mendesak, seperti pendidikan dan infrastruktur desa,” tegasnya.

Dengan adanya berbagai masukan ini, masyarakat berharap Pemkab Kampar dapat lebih selektif dalam menjalankan proyek strategis agar benar-benar menyentuh kepentingan publik, bukan sekadar menghabiskan anggaran.(*)

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index