Jakarta — Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Yandri Susanto, menegaskan bahwa Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Koperasi Desa Merah Putih memiliki perbedaan sumber pendanaan, namun tetap berjalan berdampingan dan bertujuan sama untuk kesejahteraan masyarakat desa.
“BUMDes dan Koperasi Desa Merah Putih ini beda sekali sumber pendanaannya. Kalau BUMDes bersumber dari Dana Desa, sementara Koperasi Desa Merah Putih mengajukan pinjaman ke bank milik negara (Bank Himbara),” ujar Yandri Susanto saat menyampaikan keterangan kepada media, kemarin.
Ia menjelaskan, dana 20 persen dari Dana Desa yang dialokasikan untuk ketahanan pangan dapat dimanfaatkan melalui BUMDes agar tidak bersifat sekali pakai, melainkan menjadi usaha berkelanjutan.
Terkait keberlanjutan dua entitas ini, Yandri menyampaikan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto memberikan arahan agar BUMDes dan Koperasi Desa Merah Putih tetap berjalan berdampingan. “Yang sudah punya usaha BUMDes, jalan terus. Misalnya di Pandeglang, BUMDes sudah ekspor ikan mas koki. Koperasi Desa Merah Putih juga jalan terus dengan usaha LPG, sembako, apotek, klinik, gabah, hingga pupuk,” jelasnya.
Pemerintah saat ini sedang merancang pola koordinasi dan kerja sama antara BUMDes dengan Koperasi Desa Merah Putih agar tidak terjadi tumpang tindih atau persaingan yang tidak sehat di desa.
“Yang pasti tidak akan terjadi benturan atau saling mematikan. Kita yakin, tujuan BUMDes dan Koperasi Desa Merah Putih sama, yakni untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat desa,” tutup Yandri. (*)