Pertarungan Sengit Rebut Kursi Ketua PDIP Riau 2025, Zukri vs Kordias Pasaribu

Pertarungan Sengit Rebut Kursi Ketua PDIP Riau 2025, Zukri vs Kordias Pasaribu

PEKANBARU — Pemilihan Ketua DPD PDI Perjuangan Riau periode 2025–2030 dipastikan berlangsung sengit. Dua figur kuat muncul sebagai kandidat utama, yakni Zukri Misran, Ketua DPD PDIP Riau sekaligus Bupati Pelalawan, dan Kordias Pasaribu, politisi senior sekaligus mantan Ketua DPD PDIP Riau.

Zukri dinilai memiliki keunggulan karena rekam jejaknya berhasil mengantarkan PDIP meraih hasil signifikan di Pemilu legislatif dan memenangkan sejumlah kepala daerah di Riau. Sebagai bupati, ia juga masih aktif memimpin pemerintahan di Pelalawan yang membuat pengaruhnya di tingkat akar rumput tetap terjaga.

Sementara itu, Kordias Pasaribu membawa pengalaman panjang di tubuh partai. Pernah menjabat Ketua DPD PDIP Riau, anggota DPRD Riau, hingga masuk jajaran pengurus pusat, Kordias disebut-sebut memiliki basis kuat di Pekanbaru dan dukungan dari kalangan senior partai.

Peta Penjaringan

Hasil penjaringan internal menunjukkan peta kekuatan cukup jelas. Dari 12 kabupaten/kota di Riau, Zukri Misran berhasil menguasai 10 daerah secara solid, sementara Kordias Pasaribu unggul di Pekanbaru dan Rokan Hulu (Rohul) yang dikenal sebagai salah satu basis penting PDIP.

Meski demikian, dalam tradisi PDIP, suara terbanyak di tingkat bawah belum tentu menjamin kemenangan. Keputusan final tetap berada di tangan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, setelah melalui fit and proper test di Jakarta.

Manuver di Balik Layar

Selain nama besar Zukri dan Kordias, muncul pula figur lain yang disebut bergerak di belakang layar, yakni Makmun Solihin, anggota DPRD Riau. Ia digadang-gadang bisa menjadi “kuda hitam” yang berpotensi mendongkel Zukri dari jabatan Ketua DPD, meski Zukri nantinya menang di penjaringan tingkat bawah.

Sejumlah kader internal mengakui adanya operasi politik Makmun Solihin yang disebut-sebut memiliki jaringan langsung dengan Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto.

“Zukri bisa lengser jika nanti Makmun yang direstui melalui Hasto,” ungkap salah seorang sumber internal PDIP Riau kepada media ini.

Dinamika semakin panas setelah muncul kabar bahwa pihak Makmun telah melaporkan Zukri ke DPP PDIP. Laporan itu menyoroti gaya politik Zukri yang dianggap terlalu primordial, hanya memprioritaskan kelompok Melayu, sehingga banyak kader non-Melayu merasa terdepak dari kepengurusan.

“Zukri hanya pro-Melayu, akibatnya banyak kader yang tersingkir. Itu yang kini jadi catatan di DPP,” ujar sumber internal tersebut.

Selain tiga nama itu, sejumlah tokoh lain juga masih disebut dalam bursa, antara lain Kasmarni (Bupati Bengkalis) dan Syafaruddin Poti (Wakil Bupati Rokan Hulu terpilih), Kaderismanto Ketua DPRD Riau. Namun peta kekuatan utama tetap tertuju pada poros Zukri vs Kordias, dengan Makmun Solihin sebagai faktor kejutan yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Konferensi Daerah (Konferda) PDIP Riau sendiri dijadwalkan berlangsung pada akhir Oktober hingga pertengahan November 2025. Peta dukungan dan manuver politik diprediksi akan terus bergerak dinamis hingga detik-detik terakhir menjelang penetapan oleh DPP. (mdn)

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index