HMI Komisariat Hukum UNRI Desak Polisi Transparan Tangani Kasus Ojol Tewas dan Penahanan Mahasiswa

HMI Komisariat Hukum UNRI Desak Polisi Transparan Tangani Kasus Ojol Tewas dan Penahanan Mahasiswa
Ketua Umum HMI Komisariat Hukum Unri, Farhan Rizal Akbar

Pekanbaru — Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Hukum Universitas Riau (Unri) mendesak aparat kepolisian bersikap transparan dan adil dalam menangani dua peristiwa yang menyita perhatian publik, yakni kasus meninggalnya pengemudi ojek daring Affan Kurniawan serta penahanan mahasiswa Unri, Kharig Anhar, atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Ketua Umum HMI Komisariat Hukum Unri, Farhan Rizal Akbar, menilai dua peristiwa tersebut mencerminkan lemahnya fungsi perlindungan yang seharusnya dijalankan oleh aparat negara. Kondisi ini, kata dia, berpotensi menggerus kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.

“Penegakan hukum semestinya menjadi instrumen keadilan, bukan alat kekuasaan. Penahanan saudara Kharig Anhar adalah bentuk kriminalisasi terhadap kebebasan berpendapat. Negara seharusnya menjamin ruang kritik, bukan malah mengancam dengan pasal karet UU ITE,” ujar Farhan, yang juga Wakil Gubernur BEM Fakultas Hukum Unri, dalam pernyataannya di Pekanbaru.

Ia menambahkan, dalam kasus wafatnya Affan Kurniawan, Polri harus bertanggung jawab karena hal itu menunjukkan kelalaian aparat dalam menjaga keselamatan rakyat. “Evaluasi serius harus dilakukan agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” katanya.

HMI Komisariat Hukum Unri menyampaikan lima sikap utama, yakni:

1. Mengecam kriminalisasi terhadap Kharig Anhar yang dinilai mencederai prinsip demokrasi.

2. Menolak tindakan represif aparat terhadap penyampaian kritik masyarakat.

3. Menuntut pemerintah dan kepolisian bersikap transparan serta menjamin perlindungan hukum yang adil.

4. Mengajak mahasiswa dan masyarakat bersolidaritas mengawal kasus ini.

5. Menegaskan pentingnya penghormatan aparat terhadap hak asasi manusia dan prinsip keadilan.

Farhan menutup pernyataannya dengan menegaskan komitmen HMI untuk terus mengawal demokrasi. “Kami akan berdiri di garda depan memperjuangkan keadilan dan membela kemanusiaan. Negara harus hadir melindungi rakyatnya, bukan justru menjadi ancaman bagi kebebasan mereka,” ucapnya. (rls)

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index