Pekanbaru — Serikat Perusahaan Pers (SPS) Provinsi Riau menggelar forum diskusi bertajuk NGOPI: Ngobrol Penting SPS Riau Bersama Senator pada Selasa, 27 Mei 2025 di Sanama Coffee & Space, Gg. Delima IX, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru. Acara ini menghadirkan H. Abdul Hamid, S.Pi., M.Si, anggota DPD/MPR RI dari Provinsi Riau, sebagai narasumber utama.

Diskusi yang akan dimulai pukul 15.00 WIB ini menjadi ajang pertemuan antara insan pers dengan senator untuk membahas berbagai isu penting, termasuk gagasan besar "Riau Istimewa", yang kini tengah diperjuangkan Abdul Hamid di Senayan.
Sebelumnya menurut Hamid, Riau Istimewa bukan hanya soal pengelolaan sumber daya alam, tetapi juga menyangkut keadilan fiskal, pengakuan historis dan budaya, serta peran strategis Riau dalam perjalanan bangsa. Ia mencontohkan, bahasa Indonesia yang kita gunakan saat ini pada dasarnya diambil dari bahasa Melayu Riau, yang menjadi bahasa persatuan sejak Sumpah Pemuda 1928.
"Kontribusi Riau dalam sejarah kebangsaan tidak bisa dinafikan. Bahasa Indonesia itu lahir dari bahasa Melayu Riau. Ini bukti nyata bahwa Riau adalah fondasi penting bangsa," ujar Hamid.
Sayangnya, menurut Hamid, kontribusi besar tersebut belum dibarengi dengan perhatian dan keberpihakan negara terhadap Riau. Ia menilai konsep Riau Istimewa layak diperjuangkan sebagai bentuk afirmasi negara atas jasa dan potensi strategis daerah ini.
“Kita butuh dukungan semua pihak, terutama insan pers, untuk menyuarakan perjuangan ini. Jangan sampai Riau hanya jadi lumbung sumber daya, tapi tidak mendapat perlakuan istimewa yang layak secara konstitusional,” tambahnya.
Ia menyebut bahwa perjuangan ini memiliki landasan hukum yang kuat, di antaranya Pasal 18B ayat (1) UUD 1945 yang mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau istimewa, serta UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang membuka ruang rekognisi kekhususan suatu wilayah atas dasar sejarah, adat, dan kontribusi strategis nasional.
Sekretaris SPS Riau, Fitra Dayun, menyebut forum ini sebagai upaya konkret mempererat sinergi antara dunia pers dan lembaga perwakilan daerah. “Pers jangan hanya jadi saksi, tapi juga ikut jadi motor perubahan. Nantinya acara Ngobrol Penting ini adalah langkah awal untuk menyatukan energi perjuangan,” kata Fitra.
Diskusi berlangsung hangat dan terbuka, dihadiri para tokoh media, jurnalis senior, hingga akademisi. SPS Riau berkomitmen untuk terus menggelar forum-forum serupa sebagai wadah advokasi dan edukasi publik ke depan. (rls)