Panglima Dubalang AMA Riau Sesalkan Sikap Masyarakat terhadap Satgas PKH di TNTN

Jumat, 18 Juli 2025 | 17:49:20 WIB
Panglima Dubalang Aliansi Masyarakat Adat Melayu (AMA) Riau, Riko Kurniawan, SE

PELALAWAN — Panglima Dubalang Aliansi Masyarakat Adat Melayu (AMA) Riau, Riko Kurniawan, SE, menyayangkan sikap sebagian masyarakat terhadap Satuan Tugas Perlindungan dan Pengamanan Hutan (Satgas PKH) di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Menurutnya, tindakan masyarakat yang tidak kooperatif dan cenderung berlebihan berpotensi memperburuk situasi serta mengganggu ketertiban di wilayah Bumi Bertuah, Tanah Melayu Riau.

“Masyarakat harus sadar bahwa Bumi Bertuah Tanah Melayu Riau adalah rumah kita bersama. Kita wajib menjaga keharmonisan dan ketertiban di sini. Jangan sampai aksi-aksi yang tidak terukur justru menimbulkan konflik dan ketidakamanan,” ujar Riko Kurniawan.

Ia juga mengingatkan pentingnya menjunjung nilai-nilai adat dan budaya lokal. Riko mengutip pepatah Melayu, "Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung", sebagai pengingat agar masyarakat tetap menghormati aturan dan tatanan yang berlaku di tanah tempat mereka berpijak.

“Sebagai masyarakat adat, kita punya tanggung jawab moral dan kultural untuk menjaga warisan leluhur, termasuk kelestarian lingkungan dan keharmonisan sosial,” tambahnya.

Dalam konteks pengelolaan sumber daya alam, Riko juga menyinggung prinsip hidup berdampingan dengan alam tanpa merusaknya. Ia mengutip pepatah Melayu lainnya: “Berkebun tidak merusak dusun, berotan tidak merusak hutan, merambah tidak merusak rimba, berladang tidak merusak padang.”

“Intinya, kita bisa memenuhi kebutuhan hidup tanpa harus merusak lingkungan. Prinsip hidup selaras dengan alam sudah menjadi falsafah masyarakat adat sejak dulu,” jelasnya.

Panglima Dubalang AMA Riau turut mendorong pemerintah, khususnya Pemerintah Kabupaten Pelalawan, agar segera mengambil langkah kemanusiaan terkait relokasi warga dari kawasan TNTN. Namun, ia menekankan agar hal tersebut tidak sampai mengganggu tugas dan kewenangan Satgas PKH.

“Pemerintah harus hadir memberikan solusi bagi masyarakat yang terdampak konflik di TNTN. Tapi penyelesaiannya harus tetap menghargai tugas Satgas dan menjunjung hukum yang berlaku,” tegasnya.

Lebih jauh, Riko menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam terhadap siapa pun yang menjadi biang kerusuhan dan provokasi di wilayah Riau.

“Kami akan menuntut siapa pun yang membuat kisruh di Bumi Lancang Kuning. Tidak boleh ada pihak yang mengganggu ketertiban dan merusak keharmonisan masyarakat,” pungkas Riko Kurniawan. (*)

Halaman :

Terkini