KAMPAR – Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Kabupaten Kampar menyampaikan respons keras terhadap pernyataan Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkim) Kampar yang dinilai tidak berdasar dan menyudutkan.
Ketua Gapensi Kampar Ikhsan menyebutkan bahwa dirinya telah berupaya menemui Kadis Perkim, Hanif, pada hari Selasa (23/7) untuk mengklarifikasi tanggapan yang beredar di media. Namun, ia tidak berhasil bertemu karena Hanif tidak berada di kantor. Upaya komunikasi melalui WhatsApp juga tidak ditanggapi.
"Kalau saya datang ke dinas-dinas yang berkaitan dengan kegiatan fisik, itu hal yang halal bagi saya sebagai ketua. Karena saya berharap rekanan yang ada di Kampar juga menikmati kue pembangunan APBD Kampar," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa posisinya sebagai ketua bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, melainkan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap anggota dan para kontraktor lokal. “Untuk apa saya jadi ketua kalau tidak peduli pada anggota atau masyarakat kontraktor Kampar?” katanya lagi.
Lebih lanjut, ia merasa keberatan atas asumsi dan analisa Kadis Perkim yang dinilainya keliru. Menurutnya, pernyataan yang selama ini ia sampaikan di media tidak ada kaitannya dengan tudingan yang diarahkan padanya.
“Dikira jadi ketua ini digaji dengan uang rakyat. Kita punya hak dan tanggung jawab masing-masing, dunia dan akhirat,” ujarnya menambahkan.
Ia menutup dengan penegasan bahwa dirinya dan para anggota Gapensi tidak mencari kekayaan lewat proyek pembangunan. “Kami ini bukan mencari kaya di proyek ini. Paket lelang ini hanya untuk menyambung hidup,” tuturnya.
Pernyataan ini menandai serangan balik Ketua Gapensi Kampar terhadap tuduhan dan asumsi yang berkembang, sekaligus menjadi penegasan sikap organisasi dalam menyikapi dinamika pengadaan proyek fisik di Kabupaten Kampar. (bule)