SIAK — Bupati Siak, Afni, mengungkap sejumlah kejanggalan dalam pengelolaan kendaraan dinas milik Pemerintah Kabupaten Siak. Dalam kegiatan inventarisasi kendaraan, ia mendapati ada aparatur sipil negara yang menguasai lebih dari satu mobil dinas, bahkan hingga empat unit.

"Padahal saya dulu hanya pinjam satu mobil tambahan untuk kerja saja sudah diributkan. Ini malah lebih dari satu," kata Afni, Rabu, 7 Agustus 2025.
Temuan lainnya adalah kondisi sejumlah kendaraan dinas yang dinilai tidak layak jalan. Beberapa mobil sudah seharusnya dilelang, namun tetap dipaksakan beroperasi. Ada yang ditambal dengan lakban dan kabel ties, bahkan ada yang disebutnya seperti “mobil horor film Suzanna.”
Afni menyebut penataan ulang kendaraan dinas menjadi hal mendesak. Ia menilai kendaraan harus digunakan oleh pihak yang berwenang dan betul-betul membutuhkan untuk kepentingan kerja, bukan dikendalikan secara semena-mena.
Yang mengejutkan, kata dia, mobil dinas yang ia gunakan sebagai Bupati ternyata merupakan kendaraan sewaan. Ia baru mengetahui bahwa tunggakan sewanya sudah mencapai delapan bulan. Total utang sewa 70-an mobil dinas di lingkungan Pemkab Siak disebutnya mencapai sekitar Rp 4 miliar. “Akan kami cicil. Tapi sistem ini akan dikaji ulang. Bila sewa lebih murah, tidak perlu beli mobil dinas baru,” ujarnya.
Afni juga meminta agar kendaraan dinas tidak hanya dipakai pejabat. Ia menginstruksikan agar ada mobil dinas yang dialokasikan khusus untuk mengangkut anak-anak sekolah, termasuk penyandang disabilitas. Ia berencana ikut secara langsung dalam layanan perdana antar-jemput anak-anak disabilitas ke sekolah. “Gratis,” kata dia.
Saat ini, seluruh temuan masih ditangani Inspektorat. Hasil resmi investigasi akan diumumkan setelah proses pemeriksaan selesai. (alamsah)