Pekanbaru, Riauetalase.com - Saat ini, media penyiaran dihadapkan kepada berbagai tantangan.
Seperti hadirnya platform digital yang menawarkan konten yang cepat, fleksibel dan seringkali lebih menarik bagi audiens muda.
Selain itu, maraknya media sosial, aplikasi streaming dan konten berbasis internet telah mengubah pola konsumsi informasi yang lebih dinamis dan individual.
"Maka dari itu, media penyiaran harus berfikir kreatif untuk tetap relevan dan mampu menarik perhatian audiens yang semakin kritis dan selektif," ujar Pj Gubernur Riau diwakili Asisten I Setdaprov Riau, Zulkifli Syukur saat membuka acara Workshop Penyiaran yang ditaja oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau di Ruang Rapat Melati, Kantor Gubernur Riau, Selasa (17/12/2024).
Acara ini mengusung tema "Peluang dan Tantangan Media Penyiaran Memasuki Era Transformasi Digital". Pesertanya terdiri dari para pegiat media dan para mahasiswa.
Atas nama Pemprov Riau, Zulkifli menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara workshop ini. Karena workshop ini memiliki peran penting dalam rangka memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai peran media penyiaran dalam menghadapi perkembangan teknologi yang semakin pesat.
"Kegiatan ini sangat relevan, mengingat dunia penyiaran saat ini sedang berada di persimpangan jalan, antara tradisional dan digital," katanya.
Menurut Zulkifli, era transformasi digital membuka banyak peluang, sekaligus tantangan besar yang harus dihadapi oleh semua pemangku kepentingan media penyiaran.
Selain itu, tantangan lain yang dihadapi adalah permasalahan infrastruktur yang belum merata di seluruh wilayah, termasuk daerah-daerah di Riau. Untuk itu, peran pemerintah dan pemangku kebijakan sangat diperlukan untuk memastikan agar media penyiaran dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.
"Media penyiaran harus dapat berperan sebagai agen informasi yang memberikan edukasi, hiburan dan turut memperkuat nilai-nilai kebangsaan. Seiring dengan itu, penting juga untuk menjaga profesionalisme dan integritas dalam setiap penyiaran yang disampaikan kepada publik," sebut Zulkifli sembari berharap, dengan dilaksanakannya workshop ini, para peserta dapat meningkatkan pemahaman tentang peluang dan tantangan yang ada. Serta merumuskan langkah-langkah strategis dalam menghadapi era transformasi digital.
"Semoga kegiatan ini juga dapat menjadi wadah untuk berbagi pengalaman, memperluas jaringan dan membangun kolaborasi antar pelaku industri penyiaran di Provinsi Riau. Dan kita semua tentu berharap, agar media penyiaran di Riau dapat semakin berkembang, menjadi lebih inovatif dan tentunya memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat," harapnya.(*)