Kasian Ribuan Tenaga Honor Rohil Belum Gajian Selama 7 Bulan

Kasian Ribuan Tenaga Honor Rohil Belum Gajian Selama 7 Bulan
Hipemarohi dan Honorer Tuntut Gaji, Soroti Janji Kampanye Bupati yang Dinilai Ingkar

Pekanbaru – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Rokan Hilir (Hipemarohi Pekanbaru) bersama sejumlah tenaga honorer yang telah dirumahkan menggelar aksi unjuk rasa damai di depan Mess Pemkab Rohil, Jalan Perwira Bagansiapiapi, Selasa (3/6/2025).

Aksi yang berlangsung sejak pukul 10.30 hingga 13.30 WIB itu dipimpin oleh Koordinator Lapangan Yan Faratama, Jenderal Lapangan Adam Rahmadsyah, dan Presiden Hipemarohi Pekanbaru, Akas Virmandi. Sekitar 80 peserta aksi membawa spanduk dan poster berisi kecaman serta tuntutan terhadap Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir.

Massa menyuarakan enam tuntutan utama, salah satunya mendesak pembayaran gaji tenaga honorer yang telah tertunggak selama tujuh bulan. Selain itu, mereka juga menuding Bupati Rokan Hilir H. Bustamam telah mengingkari janji kampanyenya.

“Dulu waktu kampanye, beliau berjanji akan memperhatikan nasib tenaga honorer dan kaum muda. Tapi setelah menjabat, justru banyak honorer yang dirumahkan tanpa kejelasan nasib. Ini bentuk pengkhianatan terhadap rakyat,” ujar Akas Virmandi dalam orasinya.

Peserta aksi menyebut bahwa sebagian honorer tetap dipekerjakan, sementara lainnya diberhentikan tanpa kepastian. Bahkan ada instruksi pembayaran gaji yang bukan ditandatangani oleh Bupati, melainkan Sekda.

“Kami pertanyakan legalitas dan tanggung jawab moral kepala daerah. Di mana janji keadilan yang dulu digaungkan saat kampanye?” seru seorang guru honorer yang ikut dalam aksi.

Mereka juga menyoroti lambannya Pemkab Rohil dalam merespons aspirasi tenaga honorer, padahal tenaga tersebut sudah bekerja dan memiliki hak atas gaji sesuai ketentuan hukum. Massa mengutip UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 93 ayat (1), yang menyebut bahwa pekerja tetap berhak atas upah jika telah bekerja namun tidak dibayar karena kesalahan pemberi kerja.

Aksi ini dijaga ketat aparat Polsek Bangko, Polres Rohil, dan Satpol PP. Massa sempat mencoba merapat ke gerbang, namun berhasil dihalau.

Hingga unjuk rasa selesai, Bupati dan Wakil Bupati Rohil tidak menemui massa. Hanya Kepala BKDSDM, Acil Siswanto, yang hadir dan berdialog mewakili pemerintah daerah. Ia berjanji akan menyampaikan semua aspirasi kepada Bupati.

“Karena Bupati sedang ada agenda lain, saya diminta mewakili. Semua aspirasi akan kami teruskan,” ujarnya.

Aksi berjalan damai dan tertib, bahkan diikuti oleh beberapa peserta yang tengah hamil. Massa membubarkan diri dengan harapan tuntutan mereka segera ditindaklanjuti.

“Kalau janji kampanye hanya jadi pemanis lidah, itu namanya pengkhianatan terhadap kepercayaan rakyat,” tutup Akas. ***

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index