PEKANBARU - Rabu, 2 Juli 2025 — Dalam semangat membumikan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan, organisasi mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat FKIP dan FEKON Universitas Islam Riau (UIR) Cabang Pekanbaru sukses menyelenggarakan Basic Training atau Latihan Kader 1 (LK 1). Disebutkan, forum perkaderan ini menjadi titik mula pembentukan kader ideologis yang sadar akan arah perjuangan umat dan bangsa.
Kegiatan berlangsung selama lima hari, dari tanggal 25 hingga 29 Juni 2025, dengan mengangkat tema: “Terbinanya Kepribadian muslim yang berkualitas akademis, sadar akan fungsi dan perannya dalam berorganisasi serta hak dan kewajibannya sebagai kader Umat dan kader Bangsa.”
Disampaikan panitia, kegiatan tersebut bukan sekadar forum pengenalan organisasi. Namun LK 1 adalah kawah candradimuka pembentuk watak dan karakter pejuang yang militan, intelek, dan loyal terhadap perjuangan organisasi HMI.
Peserta yang hadir berasal dari berbagai fakultas di UIR dan beberapa kampus lainnya di Pekanbaru. Mereka menjalani proses pengkaderan yang intens dan penuh makna. Peserta ditempa dengan diskusi, kontemplasi, dan nilai perjuangan.
Ketua Umum HMI Komisariat FEKON UIR, Raja Osama Melfa, menyampaikan bahwa LK 1 adalah ruang pembebasan kesadaran.
"Ini bukan sekadar kegiatan, ini adalah awal dari jalan panjang perjuangan. Di forum ini kita menyalakan api kesadaran, membentuk kader yang tidak hanya paham konsep, tapi juga siap bergerak untuk umat dan bangsa," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum HMI Komisariat FKIP UIR, Muhammad Ramadhani, menambahkan bahwa kekuatan kaderisasi HMI ada pada soliditas dan kolaborasi.
“Sinergi antara FKIP dan FEKON membuktikan bahwa kita tidak sedang berjalan sendiri. Dan juga Terima kasih kami sampaikan kepada seluruh Komisariat se-lingkungan UIR yang telah membersamai dan memberikan bantuan moril maupun materil dalam menyukseskan LK 1 ini. Inilah wajah kolektif HMI: berjuang bersama, tumbuh bersama,” ujarnya penuh semangat.
Kegiatan ini menghadirkan pemateri-pemateri yang berintegritas dan ideologis dari kalangan alumni HMI, pengurus cabang, hingga akademisi. Materi yang dibawakan menyentuh fondasi perjuangan HMI, mulai dari Nilai-Nilai Dasar Perjuangan (NDP), Islam dan Kemodernan, hingga dinamika sosial kebangsaan.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, puluhan peserta resmi menjadi bagian dari keluarga besar HMI. Setelah proses LK, mereka bukan hanya seorang anggota, tapi pewaris semangat juang pendiri HMI, Lafran Pane, penyambung cita-cita besar umat dan bangsa, dan penerus peradaban.
Dikatakan pengurus HMI, di HMI bukanlah tempat mencari aman. Namun, katanya, HMI adalah tempat mencetak pejuang. Di sinilah dimulai, di sinilah bara perjuangan dinyalakan.
“Karena HMI bukan sekadar organisasi, ia adalah ruang perjuangan, ruang pembebasan, dan medan pembentukan pemimpin masa depan, yakin usaha sampai”, pungkas Muhammad Ramadhani.
(Editor : Anuggrah)